Tentang BUMN Baru PT Geo Dipa Energi (GDE)

By gladwin | February 8, 2011

PT Geo Dipa Energi (GDE) siap jadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam waktu sebulan lagi. Pemberian hibah PT Pertamina (persero) merupakan suatu langkah pengalihan GDE menjadi perusahaan pelat merah.

“Dengan dilaksanakannya hibah saham dari Pertamina, negara akan menjadi pemegang mayoritas saham Geo Dipa Energi sehingga perusahaan ini statusnya berubah dari PT Biasa menjadi PT Persero (BUMN),” ujar Dirjen Kekayaan Negara Hadiyanto usai penandatangan hibah tersebut di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (8/2/2011).

Sebelumnya, Pertamina telah menghibahkan saham Geo Dipa Energi kepada Pemerintah Republik Indonesia sebesar 67 persen atau senilai Rp 443,525 miliar atau US$ 44,325 juta.

Komposisi kepemilikan saham pemerintah di GDE menjadi 67 persen senilai Rp 443,525 miliar atau US$ 44,325 juta dan sisanya 33 persen milik PLN atau setara Rp 218,475 miliar atau US$ 21,847 juta.

Penandatanganan Akta Hibah merupakan salah satu rangkaian dalam proses pengalihan GDE menjadi BUMN di Bidang Geothermal. Hibah saham Pertamina pada GDE merupakan amanat yang tertuang dalam APBN 2011 terkait dengan Penyertaan Modal Negara.

Selanjutnya, untuk meningkatkan kapasitas permodalan GDE, pemerintah akan menambah penyertaan modal negara dengan menyerahkan aset negara berupa power plant Dieng Patuha yang sudah dikelola menjadi aset GDE.

Usai saham tersebut dijadikan PMN, Hadiyanto menyatakan pihaknya akan menyiapkan Peraturan Pemerintah untuk menegaskan status perusahaan. Diharapkan PP tersebut bisa selesai 1 bulan mendatang.

“PP sekarang sudah disiapkan. It takes time, sekitar sebulan barangkali,” tandasnya. GDE miliki aset sekitar Rp 2 triliun hingga Januari tahun ini. Direktur Utama GDE Praktimia Semiawan menegaskan, kinerja perusahaannya tersebut bisa dikatakan baik walaupun hanya menghasilkan beberapa puluh miliar sepanjang tahun 2010.

“Sekarang aset sekitar Rp 2 triliun, kinerja 2010 laba bagus. Laba 2010 enggak sampai ratusan miliar, beberapa puluh miliar,” ujar Praktimia di tempat yang sama.

Untuk tahun ini, Praktimia yakin  GDE dapat memperoleh pendapatan hingga Rp 150 miliar, tentunya dari pengembangan lapangan.

“Untuk pembangkit listrik 10.000 MW, 50% dari geothermal. Kami harap bisa berkontribusi. Dengan menjadi BUMN kita bisa mengembangkan pendanaan dari luar. Banyak yang berminat, dana-dana murah. Bank-bank lokal itu juga bersedia mendanai pengembangan geothermal. Dari luar negeri juga, karena isu climate change. Ini adalah momen yang tepat menjadi BUMN. Mungkin 2011 dengan tambahan pendapatan, kita abis mendapatkan keuntungan yang lumayan. Ada kenaikan, 2011 target pendapatan sekitar Rp 150 miliar,” ujarnya.

Dengan tambahan tersebut, Praktimia menyatakan akan ada tambahan 20-30 persen per tahun. PT GDE juga berencana membangun proyek di Patuha yang diharapkan bisa selesai pada tahun 2012.

“Pada tahun 2012, setelah ada tambahan itu mungkin ada sekitar tambahan 20-30% per tahun. Tapi prospektif lah, karena ada lapangan yang belum dikembangkan. Sekitar 3-4 tahun lagi, perusahaan ini akan menjadi lumayan besar,” tegasnya. (nia/ang) -detik finance