PT Kertas Leces (Persero) berencana segera membangun kompleks agroindustri yang berbasis tebu di areal dekat wilayah operasinya. Dalam proyek ini, BUMN produsen kertas yang berbasis di Desa Leces, Probolinggo, Jawa Timur, itu nantinya dapat memproduksi pulp bagasse atau bubur kertas dari ampas tebu.
Direktur Utama Kertas Leces Martoyo Sugandi mengatakan, untuk merealisasikan itu, pihaknya akan bersinergi dengan PTPN XI (Persero) dengan skema joint venture pembangunan pabrik gula baru. Saat ini, kedua pihak sudah meneken nota kesepahaman (Mou).
“Saat ini masih dalam tahap studi kajiannya. Ground breaking-nya kami harap bisa tahun depan dan masa penyelesaian sekitar 2 tahun,” ujarnya usai rapat kerja dengan Komisi XI tentang usulan Penyertaan Modal Pemerintah di Jakarta, Rabu (2/3).
Menurutnya, tingginya biaya produksi perseroan saat ini salah satunya disebabkan oleh berhentinya pasokan ampas tebu akibat tingginya harga minyak sejak 2006. Sebelumnya, bahan baku murah itu didapat dari skema barter dengan minyak dari pabrik gula setempat.
“Sejak saat itu, kami harus beli pulp (bubur kertas setengah jadi) dari kompetitor. Juga, akibat tingginya konsumsi gas, biaya energi untuk produksi kertas kami sampai US$160 per ton kertas, padahal kompetitor hanya US$80,” ujarnya. (OL-5) – micom