Kalimantan Barat Terancam Kekurangan 8.000 Guru

By gladwin | March 7, 2011

Badan Kepegawaian Daerah Kalimantan Barat berencana untuk membawa masalah ancaman kekurangan guru massal ke tingkat pusat. Masalah ini menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah provinsi mengingat data dari Dinas Pendidikan menunjukkan bahwa banyak guru di Kalbar yang segera pensiun.

“Nanti secara nasional akan dibahas bersama Menpan dan BKN,” kata Kepala BKD Kalbar Robertus Isdius, kemarin. Namun, khusus untuk rekrutmen CPNS tahun 2011, sampai sekarang pembahasan tentang formasi belum dilakukan, baik tingkat provinsi maupun nasional.

Menurut Robertus, jumlah guru PNS yang akan direkrut, tergantung dari usul pemerintah kabupaten/kota. Jika suatu daerah merasa memerlukan banyak tenaga guru, hendaknya usul formasi guru yang disampaikan proporsinya lebih banyak dibandingkan formasi lain. Tetapi sebelumnya usul-usul dari kabupaten/kota itu akan dibahas terlebih dahulu secara regional Kalbar dan kemudian dibawa ke tingkat pusat. Di tingkat nasional inilah nanti akan disampaikan berapa jumlah guru yang diperlukan. “Kita sih maunya semua kebutuhan harus terpenuhi,” ujar Robertus.

Hanya saja, biasanya pemerintah pusat memiliki pertimbangan tersendiri dalam menyikapi usul dari kabupaten/kota. Akibatnya, kadang-kadang tidak semua usul bisa dipenuhi. “Mereka ada hitungan sendiri, misalnya menyangkut berapa kemampuan anggaran untuk pegawai,” jelasnya. Menurut Robertus, rekrutmen guru berbeda dengan rekrutmen PNS lain. Soalnya, guru menyangkut aspek pelayanan kepada masyarakat. Jika Kalbar kekurangan guru, sektor pendidikan akan terganggu.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) memprediksi dalam kurun waktu 2010-2014, ada 171.109 guru PNS di SD dan SMP pensiun. Akibatnya, dunia pendidikan dihantui ancaman paceklik guru PNS. Tingginya angka pensiun tersebut disebabkan karena pada 1974 silam muncul pengangkatan besar-besaran guru PNS. Jumlahnya mencapai ratusan ribu orang. Kejadian itu muncul karena tahun itu keluar Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 yang memudahkan pengangkatan guru, terutama guru SD.

Situasi itu juga terjadi di Kalbar. Kepala Dinas Pendidikan Kalbar, Alexius Akim, mengungkapkan, kekurangan guru adalah masalah klasik bagi provinsi ini. Sejak dulu sampai sekarang, jumlah guru di Kalbar memang belum memadai. Jika melihat dari kategori guru kelas, jumlah kekurangan guru di Kalbar mencapai kira-kira 8.000 orang mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA. Untuk tingkat SD saja, kekurangannya sampai lima ribuan orang. Belum lagi jika memperhitungkan adanya pensiun massal guru pada 2011-2012 yang diperkirakan mencapai seribu orang. Menyikapi persoalan ini, Dinas Pendidikan sudah berkoordinasi dengan BKD Provinsi Kalbar, bagaimana agar ke depan kuota pengangkatan guru di Kalbar bisa lebih banyak.

Pemerintah provinsi melalui Badan Kepegawaian Daerah sudah berupaya mengajukan pengangkatan guru PNS kepada pemerintah pusat dalam jumlah banyak. Setiap tahun, jumlah yang diusulkan mencapai sekitar 10 ribu orang. Namun, jumlah yang dikabulkan sangat tidak sebanding dengan yang diusulkan. “Untuk se-Kalbar, yang dikabulkan paling banyak seribu orang, itu pun tidak nyampai,” katanya. (rnl)  Ref : pontianak post