Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sintang, Kalbar, Agoes Djoen, terpaksa menggunakan perawat terlatih untuk menangani pasien yang membutuhkan operasi ringan, pasalnya hingga kini rumah sakit tersebut belum memiliki dokter spesialis anastesi.
“Kalau kondisinya masih biasa-biasa saja kita tangani dengan perawat terlatih didampingi dokter, namun kalau yang berat terpaksa kita rujuk ke rumah sakit yang lebih besar,” kata Direktur RSUD Agoes Djoen Sintang Sidiq Handanu, Minggu (12/6/2011) kepada Tribunpontianak.co.id.
Handanu menambahkan, bukan hanya dokter spesialis Anastesi, rumah sakit tipe C ini juga masih membutuhkan beberapa dokter spesialis, seperti spesialis Radiologi, spesialis Patologi, Mata dan THT. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pihaknya sudah berupaya melobi beberapa sekolah kodokteran.
“Selain kepada pemerintah kita juga sampaikan kepada perguruan tinggi kedokteran, siapa tahu ada dokter spesialis yang bersedia ditugaskan di sini, namun untuk sementara ini yang paling penting tersebut adalah anastesi,” tambahnya.
Saat ini RSUD Agoes Djoen sudah mempunyai sekitar 8 delapan dokter. Hal ini dirasa sangat berat, apalagi jumlah pasien terkadang cukup banyak. “Kalau nanti rumah sakit yang baru sudah selesai otomatis kita akan membutuhkan jumlah yang lebih banyak lagi, sebab tipenya juga akan dinaikan,” tandasnya.
Dengan demikian, pihaknya akan mengusulkan itu pada anggaran perubahan. Sementara itu untuk fasilitas kendaraan, diakui saat ini RSUD kekurangan 2 unit sedangkan untuk fasilitas perumahan masih kekurangan 4 unit.
Kepala Dinas Kesehatan Sintang dr Marcus Gatot Budi mengatakan, untuk penerimaan CPNS pihaknya hanya bisa menerima jatah dari Kementerian Kesehatan. Namun demikian berharap kuota dapat bertambah seiring dengan wacana pemekaran kecamatan.
“Untuk Dokter ataupun CPNS kita hanya menerima angkanya dari pusat melalui provinsi,” kata Marcus.
Marcus mengatakan, dalam 2 tahun terakhir ini Dinas Kesehatan Sintang hanya mendapatkan kuota 75 tenaga kesehatan dan berharap untuk formasi CPNS 2011 ini angkanya bisa ditambah, jikapun tidak minimal dipertahankan. “Kalau bisa angkanya bertambah atau tetapa seperti tahun sebelumnya,” kata Marcus. Ref : tribunnews