Kementerian Kehutanan akan merekrut 2.000 penyuluh kehutanan pada 2012 dengan anggaran Rp.40 miliar, setelah tahun ini rencana Kemenhut merekrut 5.000 penyuluh tahun dipastikan gagal.
“Untuk anggaran badan hanya Rp524 miliar. Untuk pusdiklat [pusat pendidikan dan pelatihan] Rp150 miliar. Untuk penyuluhan saja sekitar Rp100 miliar. Jadi ya sangat-sangat terbatas,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan Kementerian Kehutanan Indriastuti di hari ini.
Rencana rekrutmen penyuluh kehutanan tahun ini gagal karena Kemenhut tidak punya dana penghematan sekitar Rp60 miliar untuk dapat merekrut 5.000 orang. Anggaran Rp60 miliar itu hanya untuk honor penyuluh kehutanan selama empat bulan.
“Kami rekruitmen Agustus. Per 1 September kami kasih honor. Itu kan hanya sampai Desember tahun anggaran ini. Karena dana penghematan baru dirancang sekarang pemanfaatannya. Tapi, dana itu tidak muncul,” tutur Indriastuti.
Penambahan 2.000 penyuluh kehutanan tahun depan bakal menambah jumlah penyuluh kehutanan berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang saat ini hanya 3.370 orang. Padahal, Indonesia butuh 24.000 penyuluh kehutanan.
Menurut Indriastuti, PNS Kementerian Kehutanan yang bertugas di taman nasional dan balai konservasi sumber daya alam hanya 200 orang. “Dari sekian ribu pegawai daerah kebanyakan berumur lanjut, menghadapi pensiun. Kita perlu regenerasi di sini. Ini tidak berkembang malah menyusut,” katanya.
Dengan kondisi masih sedikitnya jumlah penyuluh kehutanan, Kemenhut tengah bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk menambah jumlah penyuluh kehutanan.
“Kalau di tingkat kabupaten dan provinisi jumlah tenaga yang bisa untuk rekruitmen penyuluh kehutanan cuma 2 sampai 3 setiap tahun, bayangkan saja kapan jadinya?”
Selain itu, Indriastuti menyarankan perlu ada peningkatan jumlah Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM). Saat ini tercatat 1.990 PKSM di Indonesia. Menurutnya, Kemenhut akan mengecek jumlah PKSM yang aktif. Nantinya Kemenhut akan mengadakan pendidikan dan pelatihan kepada PKSM.
Kemenhut juga akan merekrut pendamping untuk Kebun Bibit Rakyat (KBR). Menurut Indriastuti, pendamping di KBR juga merupakan penyuluh kehutanan. Bila jumlah pendamping kurang, Petugas Lapangan Gerhan (PLG) juga dapat dijadikan penyuluh kehutanan. Pendamping KBR akan direkrut secara khusus, tidak berstatus PNS dari Dinas Kehutanan.
“Kalau ada penyuluh kehutanan sebagai pendamping, seharin-harinya nongkrong di kantor badan pelaksana penyuluhanan, itu sudah tidak benar. Lebih baik tidak jadi penyuluh kehutanan,” kata Indriastuti.
Tak hanya KBR, Hutan Tanaman Rakyat (HTR) juga butuh penyuluh kehutanan. Indriastuti juga menekankan Hutan Tanaman Industri (HTI) menyediakan penyuluh swasta. (Bsi/bisnis)