Tahun 2012 Pemkot Salatiga Masih Kekurangan PNS

By gladwin | December 26, 2011

Karena adanya moratorium CPNS yang diberlakukan pemerintah pusat, maka pada tahun 2011 ini Pemkot Salatiga tidak membuka formasi CPNS. Hingga saat ini Pemkot Salatiga masih mengalami kekurangan CPNS, khususnya tenaga teknis dan juga tenaga kesehatan.

“Karena ada moratorium dari pemerintah pusat, maka tahun ini memang tidak ada penerimaan CPNS. Hal ini tidak hanya dialami Salatiga tetapi berlaku nasional,” tutur Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Salatiga Drs H Amien Singgih, tatkala ditemui Suara Merdeka. Amien mengemukakan, pihaknya juga belum tahu dengan pasti, apakah moratorium CPNS itu masih berlangsung hingga tahun 2012 mendatang.

Untuk Kota Salatiga sendiri, menurutnya, sebenarnya memang masih mengalami kekurangan PNS. Amien mengungkapkan, setiap tahun jumlah PNS di Pemkot Salatiga yang pensiun berkisar 100-150 orang, termasuk para guru. “Kita tunggu saja apakah moratorium CPNS dari masih berlaku hingga tahun 2012, karena hal itu menjadi wewenang pemerintah pusat” tegas mantan Kepala Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi tersebut.

Berdasarkan data, pada tahun 2011 ini Pemkot Salatiga sebenarnya pernah mengajukan alokasi CPNS tahun 2011 kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB). Pengajuan dilakukan 28 Februari lalu melalui Pemerintah Provinsi Jateng bersama kota dan kabupaten lain di Jateng. Ada pun yang diajukan sebanyak 584 formasi, meliputi tenaga teknis, tenaga kesehatan dan tenaga kependidikan atau guru.

“Yang terbanyak diajukan adalah untuk mengisi tenaga teknis, karena saat ini memang masih banyak mengalami kekurangan,” papar Amien saat itu. Berdasarkan data, saat ini PNS Pemkot Salatiga berjumlah 4.685 orang. Wali Kota Yuliyanto SE MM dalam suatu kesempatan juga mengungkapkan bila Pemkot Salatiga masih mengalami kekurangan PNS.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Hj Niken Lidiastuti SH MH juga pernah mengemukakan bila Kota Salatiga masih membutuhkan guru mata pelajaran (mapel) produktif.  Menurut Niken, guru mapel produktif yang dimaksud antara lain untuk mapel yang tidak lagi butuh teori-teori, tapi sudah mengajarkan keterampilan produktif. Seperti misalnya aerodinamika, aeronautika, pembuatan koperasi siswa, dan lainnya.

“Untuk guru mapel produktif, Kota Salatiga memang masih membutuhkan. Namun untuk guru-guru mapel umum memang dirasakan masih cukup bahkan berlebihan, yaitu sebanyak 76 guru,” tandasnya. Kebutuhan guru itu berdasar pengajuan dari sekolah, yang lalu dianalisa dinas serta selanjutnya diusulkan ke BKD.

Mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) itu mengungkapkan, selain guru mapel produktif, juga yang masih dibutuhkan tenaga kependidikan, seperti tenaga laborat, adiministrasi, guru bimbingan dan penyuluhan serta guru pendidikan jasmani sebanyak 77 orang. Sedang yang masih dibutuhkan sekolah-sekolah menengah adalah tenaga administrasi. Selama ini banyak guru yang mengeluh karena harus merangkap menjadi bendahara sekolah. Ref:Basuni Hariwoto/CN34/JBSM/suara merdeka