Sebelas Daerah Jateng Tidak Layak Rekrut CPNS 2011

By gladwin | July 12, 2011

Sebebelas daerah di Jawa Tengah dianggap tidak patut menggelar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2011. Hal ini mengingat besarnya anggaran untuk belanja pegawai.

Kesebelas daerah, di antaranya Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Semarang, bahkan dinilai kurang mampu menutup anggaran gaji para PNS dari dana alokasi umum (DAU).

Boyolali merupakan daerah yang mengalami defisit DAU paling besar. Selama ini, anggaran belanja pegawai di daerah penghasil susu tersebut berkisar Rp 728 miliar, namun DAU yang diberikan hanya Rp 641 miliar. Dengan begitu, DAU yang ada hanya sekitar 88,13 persen dari anggaran keseluruhan untuk belanja pegawai.

Akibatnya, APBD Boyolali mesti dikorbankan untuk menutup kekurangan gaji para pegawainya. Terkait dengan hal itu, DPRD Boyolali mendesak Bupati menghentikan penerimaan CPNS hingga sepuluh tahun ke depan.

Menurut anggota DPRD Kabupaten Boyolali Mulyanto, kondisi APBD yang terus digerogoti belanja pegawai perlu segera diperbaiki. Selain menghentikan penerimaan CPNS, pegawai yang kurang produktif diusulkan untuk dipensiun dini. “Perampingan SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja) juga harus ditempuh,” kata Mulyanto kemarin.

Dikonfirmasi soal itu, Wakil Bupati Boyolali Agus Purmanto mengaku pihaknya siap mengevaluasi jumlah PNS. Namun, terkait usulan DPRD, tidak serta-merta dapat dilakukan semua. Mengingat pengadaan CPNS tidak semata-mata didasarkan pada jumlah yang cukup, namun juga memperhatikan kebutuhan kompetensi pegawai yang belum tersedia.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Boyolali, Sumantri, menjelaskan, penerimaan CPNS tetap dilakukan, namun disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. Saat ini kemampuan daerah hanya mampu mengangkat sekitar 200 CPNS setiap tahun meski kebutuhan pegawai melebihi angka tersebut.

“Di sisi lain, tiap tahun jumlah PNS yang pensiun rata-rata mencapai 400 orang, sehingga otomatis ada penyusutan pegawai,” katanya.

Di tempat lain, Bupati Semarang Mundjirin terlihat ngotot akan melakukan rekrutmen CPNS tahun ini dengan alasan banyak pegawai yang akan pensiun. Penghentian rekrutmen CPNS dipandangnya bukan hal gampang. (Pudyo Saptono)-suara karya