Rekrutmen Direktur PD Pasar Surya Sepi Peminat

By gladwin | January 7, 2012

Rekrutmen Direktur Utama (Dirut) dan Direktur Keuangan (Dirkeu) di Perusahaan Daerah  Pasar Surya (PDPS) sepi peminat. Sejak dibuka dua pekan lalu atau tanggal 24 Desember 2011 hingga Kamis (5/1) yang mengajukan lamaran baru lima orang. Padahal Pemkot Surabaya menginginkan pendaftaranya minimal 60 orang.

Rinciannya, posisi Dirut dilamar dua orang dan Dirkeu hanya diminati tiga orang. Dewan Pengawas PDPS yang membuka lowongan pun memutuskan untuk memperpanjang masa pendaftaran bagi masyarakat yang ingin menduduki dua jabatan ini. “Kami putuskan untuk memperpanjang lowongan hingga 17 Januari mendatang,” kata Samba Perwira Jaya, Ketua Dewan Pengawas PDPS, Jumat (6/1). Padahal, mestinya pendaftaran sudah ditutup 30 Desember 2011 lalu.

Menurutnya, keputusan ini diambil dalam rapat Dewan Pengawas, Kamis kemarin. Dewan Pengawas tetap menargetkan minimal untuk masing-masing jabatan itu dilamar oleh 30 orang atau total pendaftarnya minimal 60 orang. “Lebih banyak yang mendaftarkan diri kompetisi pendaftarannya lebih kompetitif. Jika hanya dua dan tiga orang, rasanya kok gimana ya?” ujarnya.

Samba menjelaskan tidak melakukan perubahan atas persyaratan untuk mendaftar sebagai calon direksi PDPS ini, kecuali memperlunak syarat memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Sebelumnya, kemampuan Bahasa Inggris harus dibuktikan dengan TOEFL lebih dari 450, sekarang diperlunak, yakni bagi setiap calon harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Tanpa memiliki sertifikat pun boleh mengajukan lamaran.

“Tetapi jika ada yang memiliki sertifikat, tentunya kami akan memprioritaskan yang punya sertifikat. Sedangkan yang tidak punya sertifikat, tetap boleh daftar (tidak gugur secara administratif),” papar Samba.

Apakah lima pelamar yang sudah memasukkan berkas perlu mendaftar lagi? Samba menyatakan tidak. Mereka sudah tercatat sebagai pelamar. Namun jika ada berkas yang belum diberikan, Dewan Pengawas akan memberikan waktu untuk melengkapinya. “Kita berikan waktu sampai batas waktu penutupan pendaftaran,” jawabnya.

Disinggung siapa saja lima pelamar ini, Samba menyatakan mereka berasal dari Jatim. Pendaftar dari jabatan Dirut, dua pelamar berasal dari Surabaya dan Sidoarjo, sedangkan untuk Dirkeu berasal dari Malang dan Surabaya. “Mereka umumnya adalah orang yang sudah berpengalaman mengelola perpasaran,” terangnya.

Ketua komisi B DPRD Surabaya, Moch Mahmud mengatakan, dengan sepinya peminat membuktikan PDPS kini tidak diminati masyarakat. Kondisi ini bisa dijadikan Pemkot untuk evaluasi perusahaan milik Pemkot Suraabya itu. Apalagi, sekarang ini dari 81 pasar milik PDPS yang sehat hanya sekitar 7-10 pasar, sedangkan yang lain tidak sehat dari banyak hal. Sebab, ada yang rusak parah dan ada pula dulit dikelola. Kalau pun sudah dikelola pengelolaannya tidak karuan.

“Ini cambuk bagi Pemkot. Sudah saat Pemkot mengevaluasinya. Apakah bentuk pengelolaan berupa perusahaan daerah masih patut diertahankan atau tidak. Kalau masih patut dipertahankan silahkan Pemkot memperbaiki semua pasarnya itu. Tapi kalau sudah tidak patut dipertahankan sebaiknya perusahaan daerah itu diubah ajdi dinas pasar,” jelas dia.

Menurutnya, belakangan mantan Dirut PDPS Sucipto dan Dirkeu Susantyo diduga terlibat penyelewengan pembangunan Pasar Gayungsari, sehingga ada kerugian negara. “Berkaca dari fakta itu, sebaiknya Pemkot lebih hati-hati dalam memilih Dirut dan Dirkeu PDPS yang baru,” ujarnya. Ref:pur/surabayapost