Pemkab Rembang Usulkan CPNS Baru Hadapi Gelombang Pensiun

By gladwin | May 16, 2011

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Rembang menyatakan tetap akan menggelar pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 2011 ini. Sebab pengadaan tahun ini penting dilakukan untuk menghadapi kekurangan pegawai karena gelombang pensiun hingga 2014.

Kepala BKD Rembang Abdullah Zawawi menuturkan, sebagian besar pegawai yang menghadapi masa pensiun berasal dari sektor tenaga pengajar.

“Dalam tiga tahun mendatang banyak guru yang akan pensiun. Selain itu banyak SKPD yang masih saja mengusulkan penambahan staf pegawai,” jelasnya.

Jumlah PNS di lingkungan Pemkab Rembang kini mencapai 9.149 orang. Dengan jumlah itu, beban gaji yang dibayar mencapai Rp 28 milliar/bulan.

Data BKD menyebutkan, gelombang pensiun pegawai mulai terlihat sejak 2011 ini, mencapai 163 orang PNS. Sedangkan 2012 mendatang, jumlah PNS yang memasuki pensiun lebih banyak, mencapai 190 orang.

“Selama 2013 dan 2014 jumlahnya lebih banyak masing-masing mencapai 300-an hingga 400-an pegawai,” ungkapnya.

Hanya, berapa jumlah formasi CPNS yang dibuka tahun ini, Zawawi belum bisa mengungkapkannnya. Pihaknya masih menunggu berapa kuota CPNS 2011 yang diberikan Kementerian Negara dan Pendayagunaan Aparatur Negara.

“Biasanya bulan April atau Mei pengumuman kuota sudah turun, tapi hingga bulan ini kami masih belum mendapatkannya,” jelasnya.

Selain opsi pengadaan CPNS, lanjut dia, pihaknya kini juga menunggu arahan dari kemenpan terkait rencana penganggakatan tenaga honorer kategori dua yang didata beberapa waktu lalu. Di Kabupaten Rembang, lanjut dia, terdapat sebanyak 555 orang tenaga honorer yang masuk pendataan tersebut.

“Mayoritas dari jumlah itu memang berasal dari tenaga guru,” ujarnya.

Sebelumnya Wakil Bupati Rembang Abdul Hafidz meminta warga mewaspadai kemungkinan adanya oknum yang menawarkan posisi CPNS dengan membayar hingga ratusan juta. Sebab meski berencana melakukan pengadaan CPNS, hingga kini formasi belum ditentukan secara pasti. Ref : Suara merdeka