CPNS Surabaya 2012 – Nasib Guru Tidak Tetap (GTT) di Surabaya tampaknya masih memprihatinkan. Pasalnya, dari jatah rekrutmen 309 CPNS pada bulan Oktober mendatang yang diperoleh Surabaya, ternyata para GTT tidak termasuk di dalamnya. Jatah guru dalam rekrutmen CPNS yang disetujui pemerintah pusat hanya akan diambilkan dari jalur umum. Artinya, peluang GTT untuk menjadi CPNS tahun dipastikan tidak terealisasi. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Pemkot Surabaya, Yayuk Eko Agustin menyatakan, GTT yang ingin masuk CPNS melalui jalur umum itu tetap dipersilakan. Sebab, kesempatan itu terbuka juga untuk GTT. “Informasinya, penerimaan GTT sebagai PNS baru akan dilangsungkan tahun 2013, tapi kalau mau cepat bisa melalui jalur umum ini,” ujarnya, Jumat (20/7).
Yayuk mengungkapkan, jumlah tenaga pengajar di Surabaya sebenarnya masih jauh dari kata mencukupi. Sebab kekurangan itu mencapai angka di atas 1.000 orang. Menurut dia, pemerintah pusat sudah menampung aspirasi GTT dengan menyusun dan menetapkannya dalam aturan melalui Pemerintah Pusat (PP).
Menurut Yayuk, PP itu sudah terbit dan sudah disebarkan ke seluruh pemerintah daerah di seluruh Indoensia. Namun, nantinya rekrutmen untuk GTT akan diberlakukan dengan aturan tersendiri. Selain itu, dia mengaku tidak bisa menjanjikan GTT yang ada sekarang itu akan langsung diangkat jadi PNS, sebab harus menunggu petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) rekrutmen dari pusat. Apalagi, proses pngangkatan GTT tersebut akan ditangani langsung oleh pemerintah pusat. Rekrutmen GTT sebagai PNS nanti, lanjutnya, tidak akan ditentukan berdasarkan berapa jumlah kuota yang ditetapkan pemerintah pusat. Selain itu, pengisian PNS dari GTT juga tidak diterapkan berdasarkan ranking ketika dilaksanakannya tes CPNS. Sebab rekrutmen itu akan dilaksanakan berdasarkan passing grade kinerjanya selama ini.
“Pemerintah pusat akan menetapkan berapa nilai kelulusan bagi GTT yang bersangkutan untuk bisa diterima sebagai PNS. Misalnya, Pemkot Surabaya mendapatkan kuota 100 CPNS guru dari GTT. Tetapi jika dalam tes yang memenuhi nilai passing grade hanya 25 orang, maka yang akan dinyatakan diterima hanya 25 orang itu,” jelas mantan Kabag Perlengkapan itu.
Menurut Yayuk, selain guru, Pemkot sebenarnya juga membutuhkan rekrutmen CPNS untuk tenaga teknis. Personel itu nanti akan ditempatkan mengelola rumah pompa, juru penerangan jalan dan sebagainya. Selama ini pelaksanaan kerja itu dibebankan pada pegawai Pemkot yang bukan pada bidangnya. “Kami sebetulnya butuh itu, tapi pemerintah pusat belum menyetujui. Untuk usulan ke depan, nanti kita ajukan lagi,” terang Yayuk.
Selama ini, petugas teknis yang khusus menjaga rumah pompa dan juru penerangan jalan, tambahnya, memiliki andil besar untuk kelancaran layanan publik. Bahkan, pada saat musim hujan skill tinggi dari penjaga rumah pompa dan juru penerangan jalan sangat dibutuhkan dalam menangkal banjir dan kelancaran penerangan di jalan raya.
Sedangkan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan penanganan banjir kota masih menjadi prioritas Pemkot dalam menghadapi musim hujan. Sampai saat ini pelaksanaan proyek penanggulangan banjir masih berjalan. Salah satunya pekerjaan gorong-gorong di berbagai jalan protokol di Surabaya. “Kami tetap akan menambah rumah pompa baru,” jelasnya.
Terpisah, Ketua Komisi D (pendidikan dan kesra) DPRD Surabaya, Baktiono menegaskan jika dalam rekrutmen CPNS itu, para GTT harus didahulukan. Menurutnya, dengan rentang waktu mengajar yang cukup lama serta pengalaman yang mereka miliki, sudah sepantasnya para GTT lebih diprioritaskan. “GTT harus masuk, jika sampai tidak dimasukan itu sudah keterlaluan,” tegasnya. Ref:pur /Surabayapost