Penghentian sementara (moratorium-red) lowongan penerimaan PNS yang diberlakukan pemerintah berdampak pada pembuatan kartu kuning. Peminat kartu kuning sebagai salah satu prasyarat membuat lamaran PNS menurun drastis.
“Tahun lalu hampir setiap hari peminat kartu kuning mencapai 150-an setipa harinya. Tahun 2012 turun drastis hanya sekitar 20-an orang setiap hari,” ungkap Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Bogor Alex Ganda Permana, Jumat.
Diakuinya, selama ini peminat kartu kuning kebanyakan pelamar PNS sehingga adanya pemberlakukan moratorium, peminat kartu kuning menjadi turun. Sedangkan persyaratan pembuatan kartu kuning sangat sederhana dan tidak dipungut bayaran. “Pembuatan kartu kuning gratis dengan masa berlakuknya enam bulan sekali,” ujarnya.
Sementara Kepala Badan Kepegawaian, Pelatihan dan Pendidikan (BPPP) Kabupaten Bogor, Aty Guniarwati mengakui tahun ini Pemkab Bogor tak akan membuka lowongan kerja bagi PNS baru. “Tahun ini pemkab hanya membuka lowongan bagi dokter dan guru,” katanya.
Kendati demikian, dia mengaku saat ini jumlah PNS di Kabupaten Bogor mencapai 20.563 orang. Jumlah tersebut, belum mencapai titik ideal. “Idealnya PNS di daerah itu adalah rasio 1,6 persen. Sedangkan di Kabupaten Bogor rasionya baru 0,44 persen,” ujarnya.
Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Bogor, Junaedi Sirait, mendukung keputusan tersebut. Katanya, saat ini disiplin PNS terutama yang bertugas di kantor mulai menurun. “Kebanyakan PNS itu bekerja setengah hari, terlebih lebih dari 50 persen APBD habis untuk menggaji mereka,” katanya. Bahkan, ia mengusulkan ada pemangkasan PNS. Artinya, bagi PNS yang malas diganti dengan yang baru dan penerimaannya harus selektif. Ref:iwan/sir/poskota