BUMN Akan Membuka 100.000 Ha Sawah Baru

By gladwin | January 14, 2012

Pemerintah melalui perusahaan di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap membuka percetakan sawah baru seluas 100 ribu hektare (Ha) di Kaltim. Demikian disampaikan Menteri BUMN Dahlan Iskan usai melakukan meninjauan wilayah Kaltim lewat udara, kemarin. Langkah kementerian BUMN ini, kata Dahlan bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan nasional. Di samping melihat semakin berkurangnya lahan persawahan belakangan ini yang dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya krisis beras.

“Sekarang ini kan produksi beras tidak cukup, sehingga kita berencana untuk mencetak sawah baru 100.000 hektare di Kaltim,” ujar Dahlan Iskan yang ditemui saat transit di Bandara Juwata Tarakan, Rabu (11/1).

Menurut mantan Dirut PT PLN ini, Indonesia yang merupakan negara agraris, dengan lahan cukup luas sudah seharusnya tak terperangkap pada krisis pangan. Sehingga hasil yang diperoleh dari sawah baru ini nantinya diprediksi akan menghasilkan satu juta ton beras setiap panennya.  “Selama ini kita impor beras sangat besar. Masak kita terus-terusan mengimpor beras,” cetus dia.

Intinya, lanjut dia, dengan fokus pada penanganan beras melalui pencetakan sawah-sawah baru diharapkan Indonesia tidak lagi mengimpor beras.

Adapun beberapa daerah di Kaltim yang memiliki potensi pencetakan sawah baru yaitu terdapat di Kabupaten Pasir, Kutai Barat, Kutai Timur, Bulungan, Berau, Malinau, Nunukan dan Kabupaten Tana Tidung (KTT). Percetakan sawah baru tersebut bisa memanfaatkan lahan-lahan terlantar ataupun areal yang tidak dimanfaatkan.

Dahlan mengatakan, sejak otonomi daerah diberlakukan Kementerian Pertanian seakan tidak punya lagi tangan yang langsung ke daerah untuk mengembangkan sawah. “Sekarang ini kan produksi beras di negeri ini tidak cukup,” katanya.

Untuk itu, masih kata Dahlan, pemerintah melalui BUMN harus mencari terobosan baru bagaimana agar pencetakan sawah baru terus berlangsung. Demikian juga penyediaan bibit dan pupuk dalam jumlah besar, serta peningkatan mekanisme pertanian.

“Tidak ada bupati yang all out dalam meningkatkan produksi beras. Karena mereka lebih tertarik di bidang politik, sehingga cenderung terabaikan soal beras ini,” beber Dahlan Iskan.

Program tersebut, kata dia, telah didukung penuh oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang bercermin pada posisi Indonesia sebagai negara agraris.

Khusus di Kaltim, sesuai hasil pantauan Dahlan Iskan di sejumlah daerah di Kaltim kemarin dirinya belum dapat memastikan daerah mana yang memiliki potensi besar untuk memproduksi besar saat akan dilakukan penanaman nanti.

“Kita lagi survey, nanti dalam satu bulan harus kita sudah putuskan. Di mana dan berapa, yang jelas potensi pencetakan sawah baru di Kaltim cukup besar,” tuturnya. Ia menargetkan paling lambat Oktober-November tahun 2012 ini keseluruhan potensi hamparan sawah baru tersebut sudah bisa dicetak dan ditanami.

Untuk diketahui pula, salah satu BUMN yakni PT Sang Hyang Sri (SHS), bahkan telah mulai berinvestasi di bidang pembukaan lahan persawahan di Kaltim. Salah satunya di Bulungan. Menurut Kepala Dinas Pertanian Bulungan H Achmad Ideham yang dihubungi malam tadi, untuk tahap awal ada sekitar 3000 hektare lahan persawahan yang akan dikelola oleh PT SHS bersama masyarakat di sekitar. Yakni di kawasan food estate di daerah Tanjung Buka, Tanjung Palas. Ref:sur/ngh/jpnn