PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) membukukan laba bersih Rp6,79 triliun pada Semester I/2011. Laba BRI naik 57,14 persen dari pencapaian laba semester I/2010 sebesar Rp4,32 triliun.
“Dengan demikian Bank BRI berhasil mempertahankan predikat sebagai bank dengan pencapaian laba terbesar sejak 2005,” kata Direktur Keuangan Achmad Baequni, Di Gedung BRI, Jumat 29 Juli 2011.
Menurutnya kenaikan itu ditopang pertumbuhan kredit dan fee base income yang naik 2,58 persen dari Rp1,9 triliun menjadi Rp2,6 triliun.
Portofolio kredit Bank BRI tercatat Rp265,82 triliun atau naik 17,49 persen atau Rp39,58 triliun pada Juni 2011 dari Rp226,24 triliun periode sama tahun sebelumnya. Sementara rasio kredit bermasalah (non performing loan) di level 1,02 persen. Pertumbuhan kredit ini dipimpin oleh pertumbuhan kredit mikro yang naik 35,39 persen, dari Rp62,02 triliun per Juni 2010 menjadi Rp83,97 triliun per Juni 2011.
Sedangkan untuk penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), BRI telah menyalurkan total kredit Rp31,39 triliun pada akhir Juni 2011. Penyaluran KUR itu kepada 4,58 juta debitur. Sementara untuk penyaluran KUR khusus Semester I/2011 sebesar Rp13,20 triliun dengan debitur 1,82 juta.
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dikumpulkan yaitu Rp294,63 triliun per akhir Juni 2011 atau naik 15,06 persen dibanding periode sama 2010 sebesar Rp256,05 triliun. Baequni menambahkan pertumbuhan dana itu didominasi pertumbuhan tabungan mencapai 21,06 persen. Dengan pertumbuhan kredit dan pertumbuhan DPK itu maka Loan to deposit ratio (LDR) BRI akhir Juni mencapai 90,22 persen atau naik dibanding tahun lalu sebesar 88,36 persen. (umi)-VIVAnews