CPNS Sragen – Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, melantik 163 calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi 2009 menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sragen, Senin (5/3/2012). Mereka terdiri atas 144 orang dari tenaga honorer dan 19 orang dari rekrutmen umum.
Pelantikan PNS tersebut berlangsung cukup singkat dan hanya dihadiri beberapa pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Sejumlah kepada dinas atau badan yang hadir dalam kesempatan itu hanya Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gatot Supadi, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Budiyono, Kepala Dinas Perdagangan Adi Dwijantoro dan Direktur Utama RSUD Sragen.
Sebelum pengambilan sumpah, Bupati Sragen menyerahkan SK PNS kepada tiga orang perwakilan secara simbolis. Setelah pelantikan, Bupati bersama dua orang saksi menandatangani berita acara pengambilan sumpah dan janji.
Dalam laporannya, Kepala BKD Sragen, Budiyono, menerangkan sebanyak 163 CPNS yang dilantik menjadi PNS kali ini terdiri atas 144 tenaga honore dan 19 orang dari rekrutmen umum formasi 2009. Sebanyak 76 orang di antaranya mengikuti diklat prajabatan secara swadana dan selebihnya sebanyak 87 orang mengikuti diklat prajabatan dengan anggaran APBD Perubahan 2011. Berdasarkan SK Bupati No 021.1/1819/027/2011 tertanggal 31 Desember 2011, urai Budi, mereka masuk dalam golongan tertentu. “Golongan I sebanyak 21 orang, golongan II sebanyak 112 orang dan golongan III sebanyak 30 orang,” tambahnya.
Bupati dalam kesempatan itu berpesan agar semua PNS yang sudah diambil sumpah dan janjinya bekerja secara sungguh-sungguh melayani 850.000 penduduk Sragen. Menurut dia, tenaga job training (JT) tidak mengikuti langkah para PNS yang dilantik dalam kesempatan ini. Oleh karenanya, Bupati meminta para PNS baru menyukuri nikmat menjadi PNS dengan cara yang baik.
“Jangan pernah menilai diri sendiri bila ingin menjadi pegawai yang baik. Biarlah orang-orang di sekitar anda yang menilai. Saya tidak butuh orang yang pamer kepinteran, tetapi butuh orang yang benar-benar bekerja untuk rakyat. Ke depan dalam keniakan jabatan ada seleksi khusus secara ilmiah, bukan berdasarkan pada suka atau tidak suka,” pungkasnya. Ref:Solopos