Kasus pemalsuan surat keputusan (SK) calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang terungkap di Sukoharjo, September lalu ternyata juga terjadi di Solo. Pekan lalu, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Solo mengaku didatangi seorang guru tidak tetap (GTT) asal Sragen yang mengaku mengantongi SK pengangkatan sebagai CPNS dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Setelah diperiksa, pada berkas-berkas GTT itu ternyata ditemukan kejanggalan yang mengarah pada pemalsuan. BKD menduga GTT tersebut merupakan korban dari sindikat yang sama yang terungkap di Sukoharjo.
“Atas dasar itu, Pak Sekda telah mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada kalangan tenaga honorer dan masyarakat umum agar hati-hati dan waspada,” ungkap Kepala BKD Solo, Etty Retnowati sambil menunjukkan surat edaran tersebut kepada wartawan yang menemuinya di ruang kerjanya, Senin (10/10/2011).
Inti surat edaran tertanggal 6 Oktober 2011 tersebut dan ditandatangani Sekda Solo, Budi Suharto itu berupa imbauan agar tenaga honorer maupun masyarakat umum jangan mudah mempercayai ulah oknum-oknum yang menjanjikan dapat memperjuangkan seseorang untuk diangkat menjadi CPNS. Juga bahwa pengangkatan tenaga honorer kategori I yang memenuhi kriteria masih mengacu pada peraturan yang ada. Ref : shs/espos