Karena sudah sekitar 60% anggaran rutin di APBD Kota Salatiga dipergunakan untuk membayar gaji PNS, maka Pemkot diharapkan jangan dulu membuka perekrutan CPNS.
“Sebaiknya pemkot memang jangan membuka dulu perekrutan CPNS, tapi lakukan dulu penataan. Karena belanja untuk PNS sudah terlalu tinggi,” tandas anggota DPRD Elysabeth Dwi Kurniasih SH MSi, Jumat (1/7).
Menurut Elysabeth, dari Rp 438 miliar lebih APBD Kota Salatiga tahun 2011 ini, Rp 260 miliar habis hanya untuk membayar gaji para PNS saja. Wakil rakyat dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) itu mencontohkan, Rp 241 miliar diantaranya habis hanya untuk membayar gaji para PNS saja, dan belum termasuk honor-honor mereka. Padahal beban untuk membayar gaji PNS dari APBD selalu mengalami peningkatan.
Anggota Dewan dari Komisi I itu juga menandaskan, sesuai dengan ketentuan yang dikemukakan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB), daerah yang boleh membuka perekrutan CPNS adalah yang belanja pegawainya tidak boleh melebihi 30% dari APBD yang ada.
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Salatiga Drs H Amien Singgih mengatakan, pada 28 Februari lalu Pemkot Salatiga telah mengajukan alokasi CPNS tahun 2011 kepada Kemenpan dan RB melalui Pemerintah Provinsi Jateng.
Ada pun yang diajukan sebanyak 584 formasi, meliputi tenaga teknis, tenaga kesehatan dan tenaga kependidikan atau guru. “Yang terbanyak diajukan adalah untuk mengisi tenaga teknis, karena saat ini memang masih banyak mengalami kekurangan,” paparnya saat ditemui beberapa waktu lalu. ( Basuni Hariwoto / CN33 / JBSM ) – suara merdeka