Warga mesti mengubah pola pikirnya. Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) mestinya bukan lagi satu-satunya orientasi. Saat ini pemerintah tidak lagi menerima lulusan SMA untuk menjadi PNS. Yang diterima hanyalah yang memiliki keahlian khusus.
Hal itu ditegaskan Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Ramli Effendi, Jumat, 29 Januari. Menurutnya warga yang berijazah SMA ke bawah tidak bisa lagi jadi PNS.
“Yang bisa diterima hanya tamatan SLTA kejuruan. Itu kita anggap setara dengan lulusan diploma satu (D-1). Mereka akan diterima menjadi PNS sesuai keahlian mereka,” kata Ramli dalam konferensi persnya, kemarin.
Menurutnya, dalam pengangkatan PNS tersebut, pemerintah tidak melihat pada pendidikan calon pelamar. Melainkan kompetensi yang dimiliki setiap pelamar. Kompetensi dimaksud yang dibuktikan dengan syarat formal.
Sebagai contoh, jika ada lulusan SMA yang sangat mahir menjalankan program komputer, namun tidak memiliki ijazah atau sertifikat keahlian di bidang itu, maka akan tertolak. Begitulah, katanya, gambaran penerimaan PNS ke depan.
Meski begitu, tidak berarti bahwa lulusan SMA, SMP, dan SD tidak bisa bekerja di instansi pemerintah. Namun, yang bersangkutan mesti masuk melalui outsourching. Statusnya adalah tenaga kontrak yang dilakukan oleh pihak ketiga.
Biasanya posisi mereka di instansi antara lain sebagai cleaning service, supir, dan sejumlah pekerjaan lainnya. Makanya, jika ada warga yang berniat menjadi PNS, maka harus pintar-pintar menentukan sekolah atau perguruan tinggi.(sap) Ref : Fajar.co.id