Ratusan Honorer TK Kabupaten Limapuluh Kota Ditipu Calo CPNS

By gladwin | July 1, 2011

Aksi penipuan melalui telepon kembali merebak di Kabupaten Limapuluh. Kali ini, penipu mengincar ratusan tenaga honorer Taman Kanak-Kanak (TK) yang belum kunjung diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

Modusnya, penipu yang mengaku sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Limapuluh Kota Indra Nazwar, menghubungi guru honorer TK yang bertugas di sejumlah kecamatan, dengan menggunakan nomor handphone 085260154111.

Saat menghubungi para guru TK, orang yang mengaku sebagai kepala BKD itu menjamin, bisa mengangkat tenaga honorer sebagai CPNS, asalkan dapat menyetor uang melalui rekening BRI cabang Payakumbuh, nomor 1148.01.0025.98.509/ KCP/BPKP atas nama Wisnu Adrian.

“Mendengar telepon dari orang yang mengaku sebagai kepala BKD itu, kami tentu saja kaget. Makanya, diantara kami ada yang langsung mengonfirmasi ke kantor BKD. Ternyata, tidak benar ada pengangkatan tenaga honorer TK sebagai CPNS,” ujar sejumlah guru TK kepada Padang Ekspres (JPNN Grup).

Kepala BKD Limapuluh Kota Indra Nazwar mengaku kaget dengan aksi pencatutan namanya melalui telepon. “Untung saja, sampai hari ini, belum ada guru honorer TK yang mengirim uang lewat rekening BRI cabang Payakumbuh,” ujarnya.

Kendati belum ada guru yang menjadi korban, Indra Nazwar sejak tiga hari lalu, langsung menugaskan stafnya untuk membuat surat pemberitahuan kepada seluruh tenaga honorer TK. “Selain itu, kita juga sudah sampaikan peristiwa ini kepada bupati dan Kapolres,” ujarnya.

Indra Nazwar menduga, aksi penipuan dengan mencatut namanya dilakukan karena tiga hal. Pertama, bisa jadi memang murni penipuan. “Pelakunya, tentu orang-orang yang mengerti dengan masalah kepegawaian atau tenaga kependidikan,” ujarnya.

Kedua, Indra Nazwar menduga, aksi penipuan itu bermotifkan politik. “Bisa jadi saja, ada yang tidak senang saya menjadi kepala BKD. Sehingga melakukan segala cara, untuk menjatuhkan,” sebut mantan Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Satpol PP ini.

Sedangkan motif ketiga, menurut Indra Nazwar, bisa terjadi karena sakit hati kepada BKD. Mengingat dalam beberapa bulan terakhir, BKD getol menegakkan disiplin. Bahkan, apel pegawai kantor bupati saja, kini digelar dua kali seminggu. Mereka yang tidak hadir, terancam dikenakan sanksi tegas.

“Terlepas dari segala kemungkinan-kemungkinan itu, kita tetap meminta kepada tenaga honorer TK ataupun honorer lain, agar tidak percaya begitu saja, dengan informasi yang didapat. Kalau ada kabar pengangkatan CPNS, langsung hubungi BKD,” ujar Indra Nazwar.

Sekadar diketahui, aksi penipuan terhadap honorer memang kerap terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota. Tahun lalu, seorang tenaga honorer di SMK Pangkalan bernama Seno Deluga Handayani SH alias Yoga, kehilangan uang  sebesar Rp5 juta, setelah ditipu oleh oknum yang mengaku Kepala BKD. (frv)-jpnn