Pengumuman Hasil Tes CPNS Ponorogo Terlambat, BKD Salahkan ITB

By gladwin | December 22, 2010

Badan Kepegawaian Daerah(BKD)tak mau terkena abu hangat atas molornya pengumuman hasil tes CPNS. Keterlambatan lebih disebabkan persoalan teknis di Institut Teknologi Bandung yang menjadi korektor hasil ujian.’Kami inginnya juga tepat waktu,tapi bagaimana lagi wong kondisinya seperti itu,’terang Syaifurrahman,kepala BKD Ponorogo,kemarin(21/12).

Jika merunut jadwal,menurut dia,BKD seharusnya sudah menerima hasil ujian tulis peserta tes dari ITB,pada Senin(20/12)sekitar pukul 15.00.Kenyataannya, penyerahan molor hingga pukul 23.00.Itu pun berjalan lambat karena bersamaan waktunya dengan beberapa daerah lain.’Kondisi yang sama juga dialami daerah lain di wilayah Madiun.Bukan hanya Ponorogo,’tegas Syaifur.

Dia juga menolak tegas lambatnya pengumuman itu dituding karena ada permainan untuk meloloskan sejumlah peserta tes CPNS.Penetapan disesuaikan dengan hasil koreksi tim dari ITB.Apalagi,penetapan peserta yang dinyatakan lulus bukan hanya dilakukan pemkab namun juga melibatkan Badan Kepegawaian Nasional (BKN).’Prosesnya berjalan secara fair.Hasil akhirnya nanti tetap di BKN,’terangnya.

Menurut Syaifur,hasil ujian itu langsung dibawa ke Ponorogo tapi tidak serta merta dapat diumumkan. Sebab,harus mendapat persetujuan dari sekdakab dan bupati sebelum diumumkan ke publik.’Sampai di Ponorogo jam tiga sore,setelah itu dibuatkan berita acara dan dimintakan disposisi ke bupati terus diumumkan,’tegasnya.

Terkait tuntutan agar tes CPNS diulang,Syaifur mengaku tidak berani mengambil risiko seperti itu.Sebab,ITB maupun BKN sudah menyatakan bahwa proses rekrutmen CPNS di Ponorogo sesuai dengan prosedur.’Kalau persoalannya hanya ada lima peserta yang soalnya beda, itu kan sudah ada penanganan khusus oleh ITB,’ tegasnya.

Sementara itu,Ketua Komisi A DPRD Ponorogo Sukirno mengaku bahwa komisinya proaktif mengawal jalannya rekrutmen CPNS.Dia sempat menyayangkan terjadinya keterlambatan pengumuman.Sukirno menuding kinerja tim ITB kurang profesional.’Ada temuan soal berbeda dan keterlambatan koreksi.Ini harus dijadikan catatan bagi pemkab untuk evaluasi pemilihan perguruan tinggi yang akan digandeng pada rekrutmen tahun depan,’tegasnya. (dhy/hw) – radar madiun