CPNS Bangka Barat Membutuhkan 578 Guru

By gladwin | September 11, 2013

CPNS Bangka Barat – Kebutuhan akan Tenaga Pengajar atau Guru masih besar terutama untuk daerah yang berada di luar pulau Jawa. Seperti di Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, masih kekurangan 578 guru, mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. “Kami upayakan menutup kekurangan guru tersebut melalui penerimaan calon pegawai negeri sipil pada tahun ini dengan harapan mutu pendidikan di daerah itu semakin meningkat,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga, Kabupaten Bangka Barat, Rozali di Muntok, Senin (9/9/2013).

Menurutnya, jumlah guru di wilayah itu kini belum sesuai kebutuhan riil, kekurangan itu akan terus ditingkatkan setiap tahunnya, baik melalui penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) maupun mengangkat tenaga kontrak. Kebutuhan guru sekolah dasar kini 1.363 orang, nyatanya baru tersedia 917 orang guru, atau masih kekurangan 446 orang. Untuk guru sekolah menengah pertama (SMP) kebutuhan 358 orang kini baru tersedia 275 orang, atau masih kekurangan 83 guru. Sedangkan untuk sekolah menengah atas (SMA), kebutuhannya 121 orang, namun baru terdapat 97 orang, atau kekurangan 24 guru.

“Untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) kebutuhan guru sebanyak 87 orang, namun yang ada saat ini baru sebanyak 64 orang, atau kekurangan 23 guru, sedangkan kebutuhan guru TK sebanyak 21 orang, namun yang dimiliki baru 19 orang,” kata dia.

Dalam upaya peningkatan jumlah guru di derah itu, pihaknya terus mengupayakan penambahan melalui penerimaan CPNS dan tahun ini tenaga pendidik mendapat kuota formasi 75 posisi, dari 159 kuota yang diberikan pemerintah pusat untuk Kabupaten Bangka Barat. Formasi untuk tenaga pengajar itu paling besar dibandingkan sektor lain, seperti tenaga kesehatan, dan tenaga teknis. “Tenaga pengajar mendapat jatah paling banyak, diantaranya untuk guru kelas, guru komputer, pariwisata, matematika, dan guru TK,” kata dia.

Ia mengharapkan, peningkatan jumlah guru di daerah itu mampu menjadi pendorong semangat atau motivasi para pengajar agar lebih fokus pada bidang studi yang diajarkan sehingga upaya pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan hingga pelosok cepat terwujud.