BUMN Wijaya Karya Memperoleh Kontrak Senilai Rp.9,4 Triliun

By gladwin | October 31, 2011

Anda yang sedang mengharapkan menjadi pegawai BUMN, sepertinya Wijaya Karya pantas dijadikan target. Karena nilai kontrak yang diperoleh terbilang besar, sampai nilai trilyunan.

Hingga sembilan bulan pertama 2011, PT Wijaya Karya Tbk meraup kontrak baru senilai Rp9,4 triliun. Peningkatan nilai kontrak itu seiring perolehan tambahan kontrak baru sebesar Rp1,3 triliun pada September 2011.

“Bulan sebelumnya, perseroan masih mencatat kontrak baru senilai Rp8,1 triliun,” kata Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Natal Argawan, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 31 Oktober 2011.

Natal menambahkan pencapaian tersebut melebihi perolehan kontrak baru hingga September tahun lalu yang senilai Rp5,2 triliun, atau naik 81,5 persen. “Dengan demikian, omset kontrak dihadapi hingga September tahun ini meningkat 50,7 persen dibanding tahun lalu sebesar Rp15,7 triliun menjadi Rp22,2 triliun,” ujarnya.

Proyek-proyek yang diperoleh Wijaya Karya pada September di antaranya Hauling Road di Kutai Barat, Kalimantan Timur senilai Rp311,7 miliar, terminal LPG Bossowa, Makassar (Rp221 miliar), pipa minyak mentah Tampino di Plaju (Rp134,6 miliar), dan jalan akses baru Gunung Putri, Bogor sebesar Rp118,2 miliar.

Dia menambahkan, pencapaian per September ini merupakan 77,1 persen dari target kontrak baru 2011. Kontrak tersebut juga mempengaruhi penjualan hingga September 2011 yang juga naik 50,2 persen dari Rp4,7 triliun tahun lalu menjadi Rp6,4 triliun.

Sementara itu, laba setelah pajak hingga September 2011 juga naik Rp11 miliar dibandingkan tahun lalu Rp204 miliar menjadi Rp215 miliar.

“Menguatnya pendapatan menjelang akhir 2011 ini mengindikasikan tetap optimisnya Wijaya Karya memenuhi profit Rp350 miliar,” tuturnya.

Untuk itu, perseroan berusaha memacu penjualan dan perolehan laba secara berkelanjutan melalui strategi bisnis yaitu investasi dan backward-forward integration serta sinergi dengan BUMN lain. Pembangunan infrastruktur yang relatif besar akan memacu perseroan untuk mendiversifikasi usaha guna mendukung pertumbuhan investasi.

“WIKA telah melakukan investasi di bidang energi, sehingga akan menyumbang laba perseroan 10 persen atau sekitar Rp45 miliar pada tahun-tahun mendatang mulai 2012,” kata dia.

Sejak Februari 2011, WIKA sudah menyelesaikan proyek investasi pertama pada bidang energi, yaitu PLTD Pesanggaran Bali berkapasitas 3×18 megawatt. Ref:VIVAnews